Ayat Renungan: Ayub 1: 21 - "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Apakah mudah bagi Ayub untuk tetap bersyukur kepada Tuhan meskipun telah kehilangan segalanya dalam hidupnya? Tentu saja tidak! Di tengah situasi yang terjadi, Ayub hancur secara mental dan fisik. Ia berada di titik terendah dan merasa ditinggalkan oleh Tuhan. Kita bisa baca bagaimana ia mengekspresikan kehancurannya.
"Ia membongkar aku di semua tempat, sehingga aku lenyap, dan seperti pohon harapanku dicabut-Nya." (Ayub 19: 10)
Tetapi kita coba kembali melihat bagaimana sikap hati seorang Ayub memandang keadaannya. Sebagaimana diungkapkannya di dalam Ayub 1: 21, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Dia mengakui bahwa dia datang ke dunia tanpa membawa apa-apa dan akan pulang tanpa membawa apa-apa. Dalam hal ini, Ayub meratapi keadaannya namun dengan ucapan syukur.
Apakah hal yang sama bisa kita lakukan di tengah jalan terjal kehidupan yang kita hadapi? Jika keadaan membuat kita putus asa, kehilangan kesabaran, merasa apa yang kita alami tidak adil dan tidak pantas, frustrasi hingga membuat kita tawar terhadap Tuhan, mari mencoba untuk mengambil langkah yang sama seperti Ayub. Ini memang tidak akan mudah, tetapi mari membiarkan hati kita terbuka dan lepaskan ucapan syukur di tengah kesulitan hidup kita.
Kita bisa lakukan beberapa langkah sederhana ini:
Ambil tempat teduh dan nyaman untuk Anda sendiri. Lalu posisikan diri Anda dalam keadaan tenang sembari perlahan tarik napas dalam. Jaga agar hembusan napas lebih panjang daripada tarikan napas. Setiap kali bernapas, fokuslah untuk merelaksasikan tubuh Anda, terutama bagian tubuh yang tegang. Saat Anda merasa rileks, berdoalah memohon kepada Tuhan agar kehadiran-Nya nyata bagi Anda selagi Anda duduk tenang bersama-Nya.
Mulai refleksikan kondisi sulit atau rasa sakit yang Anda alami. Mungkin itu adalah masa penderitaan atau cobaan, atau bahkan pertengkaran yang menyakitkan, kekecewaan, atau kesulitan keuangan. Hindari "mengulang-ulang", cukup mengingat saja dan biarkan diri Anda merasakan rasa sakit atau emosi itu.
Undang Tuhan untuk hadir ke dalam situasi itu. Ingatlah bahwa Dia ada di sana saat itu terjadi. Mintalah Dia untuk menunjukkan kehadiran-Nya di tengah situasi itu.
Serahkan situasi hidup Anda sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan. Lalu percayakan hasilnya kepada kedaulatan dan kebaikan-Nya, meskipun menyakitkan dan tidak sesuai keinginan Anda.
Mulai berdamai dengan keadaan. Bukalah hati dengan penerimaan penuh atas segala keadaan, yakinlah bahwa segala sesuatu dalam hidup Anda sedang disaring oleh tangan Tuhan untuk mendatangan kebaikan dan menyatakan kemuliaan-Nya atas hidup Anda.
Dengan melakukan langkah-langkah di atas, kiranya iman Anda diteguhkan seperti Ayub yang tetap bersyukur di tengah pencobaan dan penderitaan. Mari belajar dari Ayub untuk bersyukur bukan hanya saat menerima yang baik, tetapi juga ketika menghadapi hal yang sulit (Ayub 2: 10).
Selamat menghidupi kebenaran Firman Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.
Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.
Live Chat
Phone / SMS
0811 9914 240
0817 0300 5566
Whatsapp
0822 1500 2424